Teknik pernapasan
Tarik napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan, alangkah segar dan tenangnya setelah melakukan teknik pernapasan tersebut di tempat yang segar pula, pemandangan daun-daun hijau, pohon-pohon yang menambah keindahan alam dengan udara yang bersih yang belum tercemar.
Teknik pernapasan ini juga saya lakukan ketika dirawat di rumah sakit, ketika disuntik untuk cek darah sebelum di operasi, ketika dipasangkan kateter, dan ketika saya baru sadar setelah di operasi. Agar saya tenang dan tidak stres, walaupun sakitnya masih terasa sekali.
Saya ingat sekali, tidak mungkin bisa saya lupa, ketika saya sadar setelah di operasi saya panik, saya merasa sulit bernapas, ditambah bekas operasi di perut yang terasa sakit sekali, ditengah kepanikan itu saya coba beristighfar dalam hati kemudian pelan-pelan menarik napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan, ulangi lagi sampai akhirnya saya tidak panik lagi dan dapat mengontrol pernapasan.
dr Andri, SpKJ, dari Omni Hospital Alam Sutera dalam artikel detikHealth mengatakan teknik bernapas dalam sangat disarankan untuk orang-orang yang rentan alami serangan panik. Selain membantu otak untuk lebih tenang dengan teknik napas dalam juga akan membantu memperbaiki suplai oksigen ke seluruh tubuh. Latihan relaksasi, pernapasan termasuk meditasi juga mempunyai peran yang sangat baik pada pasien gangguan panik. Hal ini membantu pasien untuk dapat mengontrol pernapasannya dan sedapat mungkin relaks sehingga gejala yang timbul dapat ditangani dengan baik secara mandiri oleh pasien pada saat serangan panik datang.
Oleh karena itu, sangat penting melakukan teknik pernapasan tersebut. Baik dalam keadaan sehat ataupun dalam kondisi sedang tidak sehat. Hal ini membuat kita menjadi lebih tenang, mengurangi kekhawatiran, pikiran lebih positif.